Pemrograman Berorientaso Objek

Tugas TIK tentang Pemrograman Berorientasi Objek.

Koneksi Internet

Ringkasan tentang materi koneksi internet

Avenged Sevenfold (A7X)

Avenged Sevenfold (sering juga ditulis A7X) adalah grup musik Hard rock Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 1999. Grup musik ini berasal dari Huntington Beach, California. Anggota Avenged Sevenfold pada saat ini terdiri dari M. Shadows, Synyster Gates, Zacky Vengeance, Johnny Christ, dan Brooks Wackerman.

Angels and Airwaves (AVA)

Angels and Airwaves adalah band rock asal Amerika yang dibentuk oleh gitaris/vokalis Blink-182, Tom DeLonge. Supergrup ini juga terdiri dari gitaris David Kennedy (mantan Hazen Street), bassist Matt Wachter (mantan 30 Seconds to Mars), dan drummer Ilan Rubin (mantan Nine Inch Nails.

Pengenalan tentang Teknologi, musik dan visual Effect

HALO!! para pecinta blogger. Perkenalkan saya Muhammad Bastian dari Kudus. ini untuk pertama kaliya saya bikin blog :D hehehe jadi ya wajar aja dulu masih biasa-biasa aja. smoga aja kedepannya makin baik okay.

Intip Cara Pembuatan Visual Effects di Film Hollywood!

Gue mau sharing nih tentang sebuah topik yang mungkin kamu suka juga. Yaitu tentang film. Tapi bukan tentang ceritanya, tapi tentang “Gimana cara bikin visual effect”-nya.

Software membuat Visual Effect Keren

Membuat serta memproduksi sebuah film yang luar biasa tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar dan dibutuhkan waktu yang lama. Film-film Hollywood banyak menggunakan visual effect canggih yang membuat film mereka lebih hidup.

Kamis, 20 Juli 2017

Intip Cara Pembuatan Visual Effects di Film Hollywood!

Intip Cara Pembuatan Visual Effects di Film Hollywood!



Gue mau sharing nih tentang sebuah topik yang mungkin kamu suka juga. Yaitu tentang film. Tapi bukan tentang ceritanya, tapi tentang “Gimana cara bikin visual effect”-nya.
Buat gue, orang yang suka ngedit video dan juga suka belajar VFX atau kepanjangannya adalah Visual Effects, saat nonton film, gue jadi suka ngebayang-bayangin “wah ini gimana bikinnya ya?” “wah ini pasti bagian sananya green screen” “hmm yang ini pasti pake efek ini itu ini itu”. Yup, kadang-kadang malah bikin gue risih dan nggak fokus nontonnya. (jangan ditiru)
Biasanya abis gue nonton film yang keren dan banyak efeknya, gue suka cari di internet,
Gimana sih cara bikinnya?!? Kalo gue pengen belajar bikin kayak gitu juga gimana?
Nah bisa banget nih buat kamu-kamu yang pengen jadi VFX Artist, atau sekedar kepo cara bikin efek tersebut, gue mau share salah satu channel di YouTube, yang isinya banyak banget tentang VFX Breakdown atau artinya tentang behind the scene VFX tersebut ditambahkan ke dalam film satu-persatu.

Salah satu yang mungkin kalian pengen tau, VFX Breakdown sekaligus proses pembuatan scene "Do You Wanna Build a Snowman" dari film Disney Frozen.

Kalo yang ini VFX Breakdown dari film The Amazing Spiderman 2

Yang ini epic banget efeknya. Film World War Z. Gile itu semua zombie VFX lho. hahaha

Nah ini VFX Breakdown dari film Harry Potter : Deathly Hollows Part 2. Kamu akan sadar bahwa sebenernya mereka nggak sepenuhnya selalu berada di scene. Sering kali mereka hanyalah green screen! Jadi.. Tanggung sendiri risikonya ya kalo nonton ini, karena jadi ketahuan triknya gitu hehe

Sisanya kalian bisa liat di channel The CGBros, klik link di bawah ini.

Software membuat Visual Effect Keren



Membuat serta memproduksi sebuah film yang luar biasa tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar dan dibutuhkan waktu yang lama. Film-film Hollywood banyak menggunakan visual effect canggih yang membuat film mereka lebih hidup.
Banyak cara serta aplikasi untuk membuat efek pada film yang membuat suatu film menjadi sangat indah, nyata, dan mempengaruhi mata masyarakat yang menontonnya, diantaranya mungkin 3DMax, lightwave, After Effect, Maya, atau seperti Blender.


1.   3D Studio Max

3D Studio Max adalah sebuah perangkat lunak grafik vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis oleh Autodesk Media & Entertainment (dulunya dikenal sebagai Discreet and Kinetix. Perangkat lunak ini dikembangkan dari pendahulunya 3D Studio fo DOS, tetapi untuk platform Win32. Kinetix kemudian bergabung dengan akuisisi terakhir Autodesk, Discreet Logic. 3ds Max adalah salah satu paket perangkat lunak yang paling luas digunakan sekarang ini, karena beberapa alasan seperti penggunaan platform Microsoft Windows, kemampuan mengedit yang serba bisa, dan arsitektur plugin yang banyak.
Mental Ray merupakan sebuah render engine (mesin untuk merender gambar atau video) yang terdapat pada program 3D Studio Max, selain render standar max yaitu "Default Scanline". Mental Ray terintegrasi dengan 3D Studio Max sehingga tidak perlu menginstal secara terpisah. Mental ray mempunyai beberapa kelebihan yaitu dapat mengkalkulasi efek Global Illumination dan Indirect Illumination, selain itu dapat juga menggunakan shader pada permukaan gambar atau cahaya.



Kelebihan 3D Studio Max
a.       Mampu membuat objek Virtual secara 3 dimensi. dan bentuk dapat diubah sesuai keinginan.
b.      Mampu memberikan kesan material mendekati aslinya seperti material kayu, batuan, dan tanah.
c.       Mampu memberikan efek-efek khusus pada hasil akhir produk seperti efek cahaya dan bayangan, efek atmosfir seperti api, kabut dan lighting.
d.      Dapat menjalankan proses animasi, gambar dapat digerakan dan dirubah bentuknya serta diatur proses animasinya.
Kekurangan 3D Studio Max
3D Studio max mungkin bagus untuk pemula dan dapat membuat karakter efisien dan cepat, tetapi memiliki beberapa kelemahan bahwa harus dipertimbangkan. Dibandingkan dengan Maya 3D, kemampuan untuk membuat karya visual dengan pencahayaan kompleks adalah proses yang lebih lama dan lebih membosankan.
(Source : https://id.wikipedia.org/wiki/3D_Studio_Max
                http://dwiadywijaya.blogspot.co.id/2014/05/multimedai.html )
2.       After Effect

Adobe After Effects merupakan software yang sangat professional dan keren untuk kebutuhan Motion Graphic Design. Dengan perpaduan dari bermacam-macam software Design yang telah ada, Adobe After Effects menjadi salah satu software Design yang handal. Standart Effects yang mencapai sekitar 50 macam lebih, yang sangat bisa untuk mengubah dan menganimasikan obyek.
Secara umum sesuai namanya bahwa After Effect ini merupakan software untuk membuat efek yang dinamis untuk video kita. Kemampuan software ini sungguh fantastis. Hampir semua efek yang sering anda tonton dalam film box office dapat dibuat dengan After Effect.
Kelebihan dari engine ini, tentu saja menurut saya ini adalah salah satu media yang mudah untuk mulai belajar mengedit dan memberikan efek-efek keren pada video atau film yang kita buat. Disamping itu, banyak plugin-plugin atau efek tambahan yang bisa kita download untuk menambah koleksi efek-efek luar biasa pada film kita. Banyak situs-situs yang menyediakan plugin-plugin tersebut yang bisa kita download dan install dengan mudah!
Namun, kelemahan after effect ini menurut saya hampir sema dengan engine-engine visual effect yang lainnya. Yaitu dibutuhkan spesifikasi Video Card dan RAM yang tinggi untuk proses rendering dengan cepat.

( Source : http://andreasrnt.blogspot.co.id/2015/10/after-effect.html )



3.       Lightwave 3D

LightWave 3D adalah sebuah program grafik komputer untuk pemodelan 3D, rendering, dan animasi. Meskipun program ini berasal dari Commodore Amiga, dia telah diport untuk mendukung Mac OS X, Windows, dan mesin rendernya telah diport ke platform Linux.


Lightwave telah sejak lama dikenal karena kemampuan renderingnya yang bagus dan antarmuka pengguna yang tidak biasa (misalnya, icon tidak digunakan; dan fungsi diberikan judul deskriptif). Seperti banyak paket 3D lainnya Lightwave juga terdiri dari dua bagian, lingkungan pemodelan objek di mana model 3d atau "meshes" diciptakan dan lingkungan animasi di mana model diatur dan dianimasikan untuk render. Tidak seperti kebanyakan paket lainnya dua bagian ini adalah sebuah program yang terpisah. Ada juga aplkasi render yang terpisah yang dapat dijalankan di banyak mesin.
Kelebihan Lightwave 3D :
  •     Lightwave dibagi menjadi dua software yaitu modeler untuk modeling dan Layout untuk render dan animasi. Hal ini akan membuat alur kerja menjadi lebih jelas dan fokus.
  •   Lightwave memiliki system skematik yang memudahkan untuk pengorgani sasian bone sehingga mempermudah proses animasi.
  •      Memiliki integrasi yang bagus dengan unity
  •      Tidak memerlukan sistem hardware yang terlalu besar
  •      Tersedia untuk PC dan Mac, juga berjalan mulus dalam Linux (sudah dites dengan redhat 9 dan Mandrake Powerpack 10.0) sampai kernel 2.6 dengan Wine.

Kekurangan Lightwave 3D :
  •      Lightwave cukup sulit dalam pembuatan UV-map.
  •   Lightwave tidak memiliki fasilitas snapshoot UV sehingga untuk  mengambil gambar UV- map harus dilakukan printscreen secara  manual.
  •     Pada modeler Lightwave tidak memiliki anak panah pivot sehingga   mempersulit dalam pengeditan model.
  •      Kurang user friendly


( Source : https://id.wikipedia.org/wiki/LightWave
 http://adityaakbr.blogspot.co.id/2015/01/mengenal-lebih-dekat-dengan-software.html  )  



4.    Blender
Blender merupakan software yang berlisensi sebagai open source. Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif dan permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3D, penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap, simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering.


Blender terntunya memiliki banyak kelebihan yang perlu diperhatikan oleh kalian, diantaranya Blender memiliki license yang bersifat terbuka dengan diperbolehkan untuk keperluan pribadi maupun komersial dengan sesuai General Public License (GNU). Blender juga dapat di gunakan pada beberapa OS seperti, Linux, Mac dan Windows. Kita dengan mudah mendapatkan versi rilis terbaru dari Blender dengan langsung mengunjungi websitenya yaitu blender.org. Blender juga dapat berjalan di laptop yang minimalis dengan RAM 512.
        Disamping itu, untuk mempelajari Blender, kita dapat menemukannya banyak sekali tutorial di Google maupun Youtube. Banyak sekali tutorial-tutorial yang sangat bermanfaat untuk mempelajarinya. Sehingga untuk seorang pemula, dapat mempelajari dengan cepat dan mudah.
Dan yang paling penting, Blender GRATIS bro!!
(Source : http://andreasrnt.blogspot.co.id/2015/11/blender.html )

5.    Maya
Sebagai software untuk membuat animasi 3D dan modeling dapat dikatakan Maya adalah yang terpopuler, baik untuk modeling maupun animasi, khususnya character modeling dan animation. Selain itu, Maya juga sering digunakan untuk mendesain special effect untuk film.
Perbedaanya dengan software sejenis seperti 3DS Max ataupun Blender dan lain sebagainya sebenarnya tidaklah terlalu jauh, karena semua software tersebut sama-sama mempunyai workspace yang bisa diatur sesuai keinginan user agar lebih mudah dilihat, mempunyai tools-tools yang juga hampir sama seperti move, rotate, scale, dan lain sebagainya.


Kelebihan dari program Maya ini adalah proses pembuatan Animasi yang relatif lebih mudah dibandingkan perangkat 3D lainnya. Maya juga memiliki kemampuan untuk kerajinan objek 3-D kustom dan memungkinkan pengguna untuk secara bebas dan mudah memanipulasi masing-masing titik individu yang memungkinkan untuk rasa kontrol dan fleksibilitas.
Namun, Maya pasti juga memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya Maya tidak berisi fitur Bi-PED seperti 3DS Max, yang berarti bahwa untuk menciptakan struktur rangka untuk karakter pengguna banyak membangun satu set “tulang,” banyak seperti membangun kerangka dari bawah ke atas. Hal ini dapat memakan waktu untuk melakukannya. Juga, antarmuka untuk Maya 3D belum tentu sesuatu yang baik untuk pemula dan mungkin membingungkan beberapa pengguna pertama kali.

Avenged Sevenfold (A7X)

Avenged Sevenfold (sering juga ditulis A7X) adalah grup musik Hard rock Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 1999. Grup musik ini berasal dari Huntington Beach, California. Anggota Avenged Sevenfold pada saat ini terdiri dari M. Shadows, Synyster Gates, Zacky Vengeance, Johnny Christ, dan Brooks Wackerman.
Band ini dikenal dengan genre Metalcore pada debut mereka Sounding the Seventh Trumpet, yang mengandung banyak vokal scream. Band ini mengubah gaya mereka di album ketiga mereka, City of Evil, yang menampilkan vokal melodis dan power ballad. Band ini terus mengeksplorasi suara baru dengan mengeluarkan yang berjudul Avenged Sevenfold dan menikmati kesuksesan sebelum drummer mereka, James "The Rev" Owen Sullivan, meninggal karena penyakit jantung karena dampak gabungan dari obat dan alkohol di tubuhnya pada tahun 2009. Meskipun drummer sudah meninggal, band ini melanjutkan dengan bantuan mantan drummer Dream Theater Mike Portnoy untuk merilis dan melakukan tur dalam mendukung Nightmare, album kelima mereka pada tahun 2010 yang menjadi album top di Billboard 200.[1] Akhir - akhir ini, album keenam mereka, Hail to the King menjadi album nomor satu di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Finlandia, Brazil, dan Irlandia.
Sampai saat ini, Avenged Sevenfold telah merilis enam album studio, satu album live, kompilasi, DVD, dan delapan belas single dan terjual lebih dari 8 juta album di seluruh dunia.[2][3]

Daftar isi

Biografi

Permulaan & Sounding the Seventh Trumpet (1999-2002)

Band ini dibentuk pada tahun 1999 di Huntington Beach, California dengan anggota M. Shadows, Zacky Vengeance, The Rev dan Matt Wendt. Nama band berasal dari cerita Kain dan Abel dari Bible, meskipun demikian, mereka bukanlah band agamis.[4] Saat pembentukannya, masing-masing anggota band ini memakai nama samaran yang juga nama panggilan mereka saat bersekolah di Sekolah Menengah Atas.[5] Matt Wendt kemudian digantikan Justin Sane yang awalnya bassist Suburban Legends.
Sebelum merilis album debut mereka, band ini merekam dua demo pada tahun 1999 dan 2000.[6][7] Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet, direkam ketika para anggota band masih berumur delapan belas tahun dan juga masih bersekolah di sekolah menengah atas. album ini pada awalnya dirilis oleh perusahaan label pertama mereka, Good Life Record pada tahun 2001.[8] Setelah gitaris Synyster Gates bergabung dengan band, pada akhir 1999 masuk ketika ia berusia 18 tahun. Lagu "To End the Rapture" direkam ulang. Album ini kemudian dirilis ulang pada Hopeless Records pada tahun 2002.Band ini lalu mulai menerima pengakuan, mereka tampil dengan band-band seperti Mushroomhead dan Shadows Fall dan bermain di Take Action Tour.[9][10]

Waking The Fallen dan City of Evil (2003-2006)

Setelah menemukan bassist baru, Johnny Christ, band ini merilis album Waking the Fallen, yang dirilis pada tanggal 26 Agustus 2003 dengan Hopeless Records. Ini adalah rilis terakhir oleh band metalcore untuk fitur suara mereka, walaupun vokal lebih bersih yang ditampilkan pada album dari album debut mereka, Sounding the Seventh Trumpet. Album ini juga album mereka yang tanpa bahasa profan. Band ini menjadi profil di Billboard dan The Boston Globe.[11][12] Tak lama kemudian, Avenged Sevenfold menandatangani kontrak dengan Warner Bros. Records.
City of Evil, album ketiga band ini dirilis pada tanggal 7 Juni 2005, dan terjual lebih dari 30.000 kopi dalam minggu pertama.[13][14] Album ini lebih classic metal dari album sebelumnya dalam genre metalcore.[15][16] Album ini juga terkenal karena tidak adanya menjerit dan menggeram. M. Shadows bekerja dengan pelatih vokal Ron Anderson dan berlatih selama berbulan-bulan.[15][17] Album ini mendapat review positif dari beberapa majalah dan website dan dikreditkan untuk mendorong band ke popularitas internasional.
Setelah bermain di Ozzfest pada tahun 2006, Avenged Sevenfold mengalahkan penyanyi R & B Rihanna dan Chris Brown, Panic! at the Disco, Angels and Airwaves dan James Blunt untuk judul Best New Artist di MTV Video Music Awards, sebagian berkat lagu "Fear and Loathing in Las Vegas"- yang menginspirasi "Bat Country."[18] Mereka kembali ke Vans Warped Tour, kali ini mereka headlining dan kemudian melanjutkan tour mereka sendiri "Cities of Evil Tour."[19] Selain itu, lead single mereka "Bat Country" mencapai # 2 di Billboard Mainstream Rock Charts, # 6 pada Billboard's Modern Rock Charts dan video yang menyertainya berhasil mencapai # 1 di MTV Total Request Live.[20] Didorong oleh keberhasilan ini, album ini terjual laris dan menjadi catatan emas pertama Avenged Sevenfold.[21] Ia kemudian meraih platinum pada bulan Agustus 2009.

Avenged Sevenfold dan kematian The Rev (2007-2009)

Keberhasilan Avenged Sevenfold membuat mereka diundangan untuk tur 2006's Ozzfest di panggung utama, disejajarkan dengan band Heavy Metal yang terkenal seperti Dragonforce, Lacuna Coil, Hatebreed, Disturbed, dan System of a Down pada tahun 2006.[22] Pada tahun yang sama mereka juga menyelesaikan tur di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Britania Raya (serta daratan Eropa), Jepang, Australia dan Selandia Baru. Setelah tur selama enam belas bulan di promosi City of Evil, band ini mengumumkan bahwa mereka membatalkan tur 2006 demi rekaman album baru.[23] Untuk sementara, band ini merilis DVD pertama mereka berjudul All Excess pada tanggal 17 Juli 2007.[24] M. Shadows menyatakan bahwa album keempat mereka, self-titled dan self production tidak akan menjadi "City of Evil Part 2" atau "Waking the Fallen Part 2," tapi akan menggabungkan suara grittier baru . Untuk gelombang para penggemar, di antara kemunculan album baru, band ini merilis DVD pertama mereka berjudul "All Excess" pada tanggal 17 Juli 2007. All Excess, yang memulai debutnya sebagai DVD nomor 1 di Amerika Serikat, termasuk pertunjukan live dan backstage footage yang membentang delapan tahun karier band. Dua tribute album, Strung Out on Avenged Sevenfold: Bat Broken Wings and String dan Strung Out on Avenged Sevenfold: The String Tribute juga dirilis pada bulan Oktober 2007.
Avenged Sevenfold, album keempat band ini, dirilis pada tanggal 26 Oktober 2007, memulai debutnya nomor 4 di Billboard 200 dengan lebih dari 90.000 album terjual.[25] Dua single, "Critical Acclaim" dan "Almost Easy" yang dirilis sebelum debut album. Pada bulan Desember 2007, video animasi dibuat untuk "A Little Piece of Heaven." Karena masalah kontroversial subjek lagu, bagaimanapun, Warner Brothers hanya dirilis kepada pengguna MVI terdaftar melalui internet. Single ketiga, "Afterlife" dan videonya dirilis pada bulan Januari 2008. Single keempat mereka, "Dear God", dirilis pada tanggal 30 September 2008. Meskipun penerimaan dicampur kritis secara umum album-self titled terjual lebih dari 500.000 eksemplar dan mendapat penghargaan "Album of the Year" di Kerrang! Awards.[26]
Avenged Sevenfold melakukan tour Taste of Chaos dengan Atreyu, Bullet for My Valentine, Blessthefall dan Idiot Pilot. Mereka menggunakan rekaman dari pertunjukan terakhir mereka di Long Beach untuk live album, Live in LBC & Diamonds in the Rough, yang dirilis pada 16 September 2008. Mereka juga merekam banyak lagu cover, termasuk Pantera "Walk", Iron Maiden's "Flash Blade" dan Black Sabbath's "Paranoid".[27][28]
Pada bulan Januari 2009, M. Shadows menegaskan bahwa band ini menindak lanjut album self-titled, album keempat mereka dalam bulan-bulan mendatang.[29] Mereka juga mengumumkan bahwa mereka akan bermain di Rock on the Range, dari 16-17 Mei 2009.[30] Pada tanggal 16 April mereka melakukan versi Guns N Roses' "It's So Easy" di atas panggung dengan Slash, di Nokia Theater di Los Angeles.[31]
Pada tanggal 28 Desember 2009 drummer James "The Rev" Sullivan ditemukan meninggal di rumahnya pada umur 28 tahun. Hasil otopsi tidak dapat disimpulkan. Namun tanggal 9 juni 2010 diumumkan bahwa penyebab kematiannya adalah keracunan akibat penggunaan piskotropika yang dicampur - campur, sering juga disebut polydrug use atau "cross fading".[32] Dalam sebuah pernyataan oleh band, mereka menyatakan kesedihan mereka atas meninggalnya The Rev dan kemudian keluarga Sullivan menyatakan terima kasih kepada para penggemarnya atas dukungan mereka.[33][34]

Nightmare

Para anggota band mengakui dalam sejumlah wawancara bahwa mereka dianggap bubar pada waktu ini.[35][36] Namun, pada tanggal 17 Februari 2010, Avenged Sevenfold menyatakan bahwa mereka telah menjadikan mantan Dream Theater drummer Mike Portnoy, menjadi drummer untuk album tersebut.[37]
Singel "Nightmare" dirilis tanggal 18 Mei 2010.[38][39] Nightmare menjadi singel nomor 1 di Billboard 200 dengan penjualan sebanyak 163.000 unit pada minggu pertama.[40] Pada tanggal 20 Januari 2011, Avenged Sevenfold mengumumkan melalui Facebook bahwa mantan drummer Confide, Arin Ilejay akan memulai tur dengan mereka tahun itu. Dia belum dianggap sebagai anggota pada waktu itu.[41][42]
Pada Mei 2011, itu menegaskan bahwa band ini telah menulis sebuah lagu baru untuk video game, Call of Duty: Black Ops.[43] Lagu berjudul "Not Ready To Die", dirilis di iTunes pada tanggal 2 Mei 2011.
Avenged Sevenfold tampil di Rock am Ring dan Rock im Park festival pada 03-05 Juni 2011 bersama band-band lain seperti Alter Bridge, System of a Down, dan In Flames.[44] Pada bulan April 2011, band ini memenangkan 3 penghargaan untuk "Best Vocalist" (M. Shadows), "Epiphone Best Guitarist(s)" (Synyster Gates dan Zacky Vengeance), dan "Affliction’s Album of The Year" (Nightmare). Sementara Mike Portnoy memenangkan penghargaan sebagai "Drum Workshop’s Best Drummer" dalam album Nightmare.

Hail to the King

Pada tanggal 11 April 2012, Avenged Sevenfold memenangkan penghargaan untuk "Best Live Band" dan "Most Dedicated Fans" di Revolver Golden Gods Awards.[45] Band ini melakukan tur di Asia ke April dan awal Mei, pada tanggal 23 dan 24 di Atlantic City, New Jersey bersama Metallica dan lainnya.[46]
Pada tanggal 24 September 2012, Avenged Sevenfold merilis sebuah lagu baru, berjudul "Carry On", lagu cover video game Call of Duty: Black Ops II.[47] Pada tanggal 15 November 2012, vokalis M. Shadows mengatakan bahwa band ini telah membuat album baru sejak rekaman "Carry On" pada bulan Agustus 2012.[48] Pada saat itu juga, Arin Ilejay telah menjadi anggota band dan pengganti The Rev. M. Shadows mengatakan bahwa album ini akan terdengar seperti rock blues dan dipengaruhi seperti rock klasik / metal seperti Black Sabbath dan Led Zeppelin.[49]
Hail to the King, album Avenged Sevenfold dirilis tanggal 27 Agustus 2013.[50] Album ini dibuat tanpa kontribusi dari The Rev. Di dalam album ini, lagu Avenged Sevenfold terinspirasi dari band-band lawas seperti Metallica dan Guns N' Roses. Album ini sangat populer di seluruh dunia. Album ini pernah memuncaki Billboard 200 dan memuncaki tangga album nomor 1 di Inggris, Brazil, Kanada, Finlandia, dan Irlandia. Album ini terjual sebanyak 159,000 kopi di Amerika Serikat setelah dirilis satu minggu sebelumnya.

Karakteristik

Genre

Material Avenged Sevenfold meliputi berbagai genre dan telah berkembang selama sepuluh tahun karirnya . Awalnya, debut album Sounding the Seventh Trumpet terdiri hampir seluruhnya dari Metalcore, namun ada beberapa penyimpangan untuk genre ini, terutama dalam "Streets" yang mengadopsi gaya punk dan "Warmness on the Soul," yang merupakan piano balada-oriented. Pada Waking the Fallen, band metalcore ditampilkan dengan gaya kontemporer sekali lagi, tetapi menambahkan vokal bersih lebih luas serta unsur-unsur musik yang lebih matang dan rumit. Dalam band DVD All Excess, produser Andrew Mudrock menjelaskan transisi ini: "Ketika saya bertemu band setelah Sounding the Seventh Trumpet telah keluar sebelum mereka telah mencatat Waking the Fallen, M. Shadows berkata kepadaku 'rekaman ini scream. kami ingin membuat akan menjadi setengah-setengah scream dan bernyanyi. Aku tidak ingin menjerit lagi dan catatan setelah itu akan menjadi bernyanyi semua.. ""
Di City of Evil, album ketiga Avenged Sevenfold, band ini memilih untuk meninggalkan genre metalcore, mengembangkan gaya rock yang lebih keras. Album Avenged Sevenfold's self-titled, sekali lagi, terdiri dari beberapa penyimpangan untuk genre yang kurang konsisten dan gaya dari main hard rock dan lagu-lagu heavy metal, terutama dalam "Dear God", yang mengadopsi gaya country dan "A Little Piece of Heaven ", yang dilingkari dalam pengaruh lagu pertunjukan Broadway, terutama menggunakan instrumen kuningan dan gesekan orkestra untuk mengambil alih sebagian dari peran memimpin dan gitar ritme. Nightmare mengandung penyimpangan lebih lanjut, termasuk piano ballad yang disebut "Fiction" dan kembali singkat ke akar Metalcore mereka pada "God Hates Us". Band ini telah banyak berubah sejak album pertama mereka, di mana selama waktu itu mereka telah ditandai sebagai band berat dengan menjerit dan menggeram gaya vokal dikombinasikan dengan vokal bersih, menenggak riff gitar dan kerusakan yang satu dapat harapkan dari genre Metalcore.

Nama band dan konten lirik

Dalam sebuah wawancara untuk Majalah Skratch M. Shadows mengatakan "nama itu sendiri berasal dari Alkitab ini pada dasarnya pembunuhan pertama di Bumi antara Kain dan Habel.. [namanya adalah] 'apa yang terjadi di sekitar, datang sekitar' semacam itu. Dan hanya sehingga tidak ada kebingungan, Avenged Sevenfold bukan band agama "Bagian dari Alkitab dimana nama datang adalah Kejadian (King James Bible) - khususnya Kejadian 4:15, dimana Cain dihukum hidup di pengasingan untuk membunuh saudaranya. "Dan TUHAN berfirman kepadanya, demikian Kain barangsiapa slayeth, dendam harus diambil pada dirinya tujuh kali Dan TUHAN membuat tanda pada Kain, supaya setiap menemukan dia harus membunuh dia.". Singkatan "A7X" untuk nama band mereka adalah gagasan gitaris Zacky Vengeance. Judul lagu Avenged Sevenfold's "Chapter Four" mengacu pada bab keempat kitab Kejadian, di mana cerita Kain dan Habel terjadi. Subjek lagu juga tampaknya cerita ini. "Beast and the Harot", namun lagu lain yang berasal dari Alkitab, berasal dari Kitab Wahyu hanya itu ditulis dalam orang pertama dan mengacu pada hukuman Babel Besar, kerajaan dunia dan kursi dari agama palsu.
Referensi lain Alkitab terjadi dalam lagu "The Wicked End". Dalam lagu ini, beberapa kali dikatakan "dust the apple off, savor each bite, and deep inside you know Adam was right" membuat rujukan kepada Hawa memakan buah terlarang. Walaupun judul dan nama band panggung anggota 'membuat referensi untuk agama, Shadows dinyatakan dalam sebuah wawancara bahwa mereka bukan band agama. "Siapa saja yang membaca lirik dan benar-benar tahu apa-apa tentang kami, mereka akan tahu kita tidak mempromosikan,"katanya. "Itu satu hal tentang band ini, bahwa aku mengasihi bahwa kita tidak pernah benar-benar mendorong berbagai macam, seperti, keyakinan politik atau agama pada orang. Kami hanya musik di sana untuk menghibur dan mungkin pemikiran di kedua sisi, tapi kita tidak mencoba. Seperti, benar-benar mendorong sesuatu ke dalam tenggorokan seseorang. Ada terlalu banyak band yang melakukan itu saat ini, saya pikir.. "Band ini memiliki beberapa lagu yang agak politik di alam seperti "Critical Acclaim", "Gunslinger" dan "Blinded in Chains". Lagu "Betrayed" dalam album City of Evil menceritakan tentang "kematian Dimebag Darrell's".

The Deathbat

Logo band yang dikenal sebagai "Deathbat". Ini pada awalnya dirancang oleh seorang teman seni SMA Avenged Sevenfold, Mikha Montague, seperti yang terlihat pada DVD pertama. The Deathbat telah muncul di semua album band, banyak yang dilakukan oleh Cameron Rackam, teman dekat dari band. The Deathbat telah berkembang dari hanya menjadi tengkorak dengan sayap kelelawar, untuk kadang-kadang muncul sebagai "ukuran orang" kerangka penuh dengan sayap kelelawar, seperti dapat dilihat pada cover album City of Evil dan Nightmare dan pada single "Dear God" dan "Scream". Pada Sounding the Seventh Trumpet, ada gambar dua orang (di mana tampaknya Kain dan Habel), seorang malaikat lain seperti manusia dan Deathbat semi-opak di bawahnya, beberapa Deathbat muncul di bagian belakang sampul album juga. Para Deathbat juga muncul di sampul sejumlah single seperti "Bat Country", "Warmness on the Soul" dan "Critical Acclaim".

Penghargaan

Tahun Pekerjaan Penghargaan Hasil
2006 Band: Avenged Sevenfold MTV Music Awards: Best New Artist Menang
Band: Avenged Sevenfold Golden God Awards: Best International Band Menang
Synyster Gates on "City of Evil" Total Guitar: Guitarist of the Year Menang
Synyster Gates on "City of Evil" Dimebag Darrell "Young Shredder" Award Menang
Band: Avenged Sevenfold Kerrang! Awards: Best Band on the Planet Nominasi
2008 Band: Avenged Sevenfold Kerrang! Awards: Best International Band Nominasi
Band: Avenged Sevenfold Kerrang! Awards: Best Live Band Nominasi
Album: "Avenged Sevenfold" Kerrang! Awards: Album of the Year Menang
2010 The Rev on Nightmare Golden God Awards: Best Drummer Menang
Band: Avenged Sevenfold Kerrang! Awards: Best International Band Nominasi
2011 Mike Portnoy on Nightmare Golden God Awards: Best Drummer[51] Menang
Synyster Gates & Zacky Vengeance on Nightmare Golden God Awards: Best Guitarists[51] Menang
M. Shadows on Nightmare Golden God Awards: Best Vocalist[51] Menang
Nightmare Golden God Awards: Album of the Year[51] Menang
Best Live Band Golden God Awards: Best Live Band Nominasi
Best Live Band Kerrang! Awards: Best Live Band Nominasi
Nightmare Kerrang! Awards: Best Single Nominasi
Nightmare Kerrang! Awards: Best Album Nominasi
Band: Avenged Sevenfold Kerrang! Awards: Best International Band Nominasi
2012 Best Live Band Golden God Awards: Best Live Band Menang
Most Dedicated Fans Golden God Awards: Most Dedicated Fans Menang
2013 Carry On Golden God Awards: Song of the Year Nominasi
2014 Hail to the King 3rd Annual Loudwire Music Award: Best Rock Song of 2013 Menang
Avenged Sevenfold 3rd Annual Loudwire Music Award: Best Rock Band of 2013 Menang
Synyster Gates 3rd Annual Loudwire Music Award: Best Guitarist of 2013 Menang
Avenged Sevenfold 3rd Annual Loudwire Music Award: Most Devoted Fans of 2013 Nominasi
Hail to the King 3rd Annual Loudwire Music Award: Best Rock Album of 2013 Nominasi

Anggota Band

Zacky dan Gates konser pada tahun 2013.
Para anggota band sesekali memainkan instrumen selain instrumen utama mereka tercantum di bawah ini.
Anggota Aktif
Mantan Anggota
  • Arin Ilejay – drum (2011-2015)
  • The Rev – drum,vocal (1999–2009)
  • Matt Wendt – bass (1999–2000)
  • Justin Sane – bass (2000–2002)
  • Dameon Ash – bass (2002–2003)
Anggota Tambahan
Mike Portnoy - drum (2010)[52]

Angels & Airwaves (AVA)

Angels & Airwaves adalah band rock asal Amerika yang dibentuk oleh gitaris/vokalis Blink-182, Tom DeLonge. Supergrup ini juga terdiri dari gitaris David Kennedy (mantan Hazen Street), bassist Matt Wachter (mantan 30 Seconds to Mars), dan drummer Ilan Rubin (mantan Nine Inch Nails). Mantan anggota awal Angles & Airwaves, bassist Ryan Sinn (mantan The Distillers) keluar pada tahun 2007 atas alasan yang tidak diketahui, kemudian disusul drummer Atom Willard (mantan The Offspring) yang keluar secara damai pada musim gugur 2011 setelah menyelesaikan proses produksi album keempat mereka atas alasan perbedaan kreativitas.
Hingga saat ini, Angels & Airwaves telah merilis 4 album studio, yaitu: We Don't Need to Whisper (2006), I-Empire (2007), Love (2010), dan Love: Part Two (2011). Proyek ini juga telah menghasilkan sebuah film dokumenter Start the Machine (2008). Pada tahun 2011, mereka merilis film Love, disutradarai oleh William Eubank, di 460 bioskop di seluruh Amerika Serikat selama event multimedia mereka, Love Live.

Asal mula dan formasi (2004–2005)

Tom DeLonge mulai bekerja dengan material baru selama tour terakhir Blink-182 pada tahun 2004 dan setelah mereka memasuki masa vakum pada Februari 2005. Selama setengah tahun dia bekerja sendiri di studio rumahnya sebelum mulai merekrut musisi-musisi untuk membentuk band. Selama proses memcari bentuk logo band, Tom menyadari jika dia memutar-balik huruf "A" tengah dari singkatan nama band maka akan tampak seperti huruf "V", dan dia mendapatkan nama "AVA" yang sama dengan nama putrinya, Ava DeLonge. Ketika rumor menyebar luas mengenai perpecahan Blink-182, DeLonge memilih untuk menghilang selama setengah tahun dengan menghindari wawancara apapun. Sebaliknya, dia justru berkonsentrasi mengerjakan material barunya. Pada September 2005, dia berbicara ke publik melalui majalah Kerrang!, dimana dia mengungkapkan nama band barunya, "Angels & Airwaves". Band tersebut terdiri dari mantan gitarist Hazen Street dan teman SMA DeLonge, David Kennedy, mantan drummer Rocket from the Crypt, Atom Willard, dan mantan bassist The Distillers, Ryan Sinn. Atom Willard memberitahu majalah Shave bahwa pengalaman yang dimiliki setiap personel membuat pembentukan band ini menjadi sangat mudah. Willard menyatakan, "There’s nobody trying to figure out what is and what isn’t going to work, not just for themselves but for music and for a band, what life’s going to be like on the road and all that kind of stuff. Everybody had enough experience to just buckle down and do the work. It really has made it easier than anything else."[1]

Awal karier dan pembentukan suara (2005–2009)

Segera setelah membentuk band ini, mereka mulai bekerja pada album perdana mereka di studio rumah Delonge di California sejak pertengahan 2005 hingga awal 2006. Angels & Airwaves tidak memiliki pilihan lain selain merilis lagu "The Adventure" sebagai singel pertama mereka setelah seorang penggemar meretas akun email Tom dan mencuri 4 demo dari album tersebut. "The Adventure" segera tersebar ke radio-radio, membuat mereka terpaksa merilisnya oada 18 Mei 2006. Mereka lalu merilis album pertama mereka, We Don't Need to Whisper, beberapa hari kemudian, tepatnya pada 23 Mei 2006. Album tersebut mencapai posisi 4 di Billboard 200 dan mendapat sertifikasi emas oleh RIAA. Singel mereka selanjutnya adalah lagu "The War". Mereka melakukan tour selama tahun 2006 hingga awal 2007 sebelum kemudian kmbali ke studio untuk mengerjakan album kedua mereka.
Pada 23 April 2007, AVA mengumumkan bahwa Ryan Sinn tidak akan tampil pada konser Free Earth Day di kampus MIT karena suatu masalah internal. Mengikuti insiden ini, pada 15 Mei, Sinn memberikan sebuah pengumuman di klub penggemar Army of Angels yang menyatakan bahwa ia “bukan lagi bagian dari Angels & Airwaves.”[2] Matt Wachter, mantan bassist 30 Seconds to Mars, kemudian mengisi posisi bass untuk acara tersebut dan tidak lama setelahnya diumumkan sebagai anggota tetap band.
Album kedua mereka, I-Empire, beserta singel pertamanya, "Everything's Magic", dibocorkan ke internet pada 25 Agustus 2007. Angels & Airwaves mulai meletakkan lagu mereka di profil MySpace mereka pada 28 Agustus 2007. Lagu tersebut juga tersedia di iTunes, dan mencapai posisi 3 di iTunes Rock Chart pada 11 September 2007, sebelum lagu tersebut bahakan mendapatkan pemutaran nasional.
Angels & Airwaves tampil pada setiap konser selama Warped Tour 2008.[3] Mereka juga mengikuti Fall Tour bersama Weezer.[4]

Proyek Love (2009–2011)

Mereka memulai proses produksi album ketiga mereka pada Januari 2009, namun prosesnya berjalan lambat karena terhalang reuni Blink-182. Angels & Airwaves mengambil masa istirahat pada 2009 sementara Tom Delonge kembali dengan Blink-182 untuk sebuah tour. Selama masa istirahat mereka, Atom Willard bergabung dengan Social Distortion sebagai drummer untuk tour, sementara Matt Wachter dan David Kennedy mulai bekerja untuk film mereka. Keteika Delonge dan Willard kembali pada musim gugur, mereka melanjutkan proses produksi album mereka selanjutnya. Love adalah album ketiga mereka yang secara resmi dirilis pada 14 Februari 2010 bertepatan dengan hari Valentine. Fuel TV juga merilis album tersebut untuk anggota Modlife, dengan bonus lagu Hallucinations versi remix Mark Hoppus untuk siapapun yang memberikan donasi ketika mengunduh album tersebut.[5] Album tersebut dirilis secara gratis dikarenakan “corporate underwriting”. Love telah diunduh sebanyak 500.000 kali selama 48 jam pertama sejak album dirilis, membuat album tersebut menjadi most downloaded album sepanjang sejarah.[butuh rujukan] Satu-satunya singel dari album tersebut, "Hallucinations," mulai dapat diunduh secara gratis melalui situs Modlife AVA pada 23 Desember 2009.
Mereka melakukan tour di Amerika Utara, dimulai pada 27 Maret di Anaheim, California dan berakhir pada 30 Mei di Ventura, California. Delonge kemudian segera kembali ke Blink-182 untuk menyiapkan album keenam Blink-182 beserta dengan tour Eropa mereka. Delonge pada awalnya memberitahu bahwa akan ada rencana tour tambahan di Inggris setelah rilis dari film Love pada musim gugur, namun rencana tersebut berubah karena komitmen Delonge dengan Blink-182.[6]
Album kedua dari proyek Love, Love: Part Two, dirilis pada 11 November 2011.[7] Tom menggambarkan bahwa album tersebut lebih baik dari bagian pertama Love. Tom juga mengkonfirmasi bahwa akan ada setbox berisi dua CD album Love dan DVD filmnya.[8] Tour untuk Love: Part Two akan dimulai pada musim semi 2012.
Singel pertama yang dirilis adalah "Anxiety", dan diputar perdana pada 10 Agustus 2011. Video musik untuk "Anxiety" juga dirilis via YouTube pada 11 Agusus 2011.[9]

Pergantian Drummer

Pada 4 Oktober mereka mengumumkan melalui halaman Facebook mereka bahwa Atom Willard keluar dari Angels & Airwaves. Atom mengucapkan terima kasih kepada Angels & Airwaves “untuk 6 tahun yang hebat membuat musik bersama” dan sepertinya hal tersebut tidak mengganggu hubungan mereka. Belum ada informasi yang dirilis mengenai drummer baru maupun drummer pengganti sementara sehubungan tour Love: Part Two.[10] Pada 7 Oktober, diumumkan bahwa AVA akan menjadi bagian dari Soundwave Festival di Australia, selama Februari hingga Maret 2012. Pada tanggal 20 Oktober, diumumkan bahwa Ilan Rubin, yang terkenal atas kerjanya bersama Lostprophets dan Nine Inch Nails, akan menjadi drummer baru bagi Angels & Airwaves.[11]

Personil

Personil aktif
Mantan personel